Gampong Merduati sudah menjadi kebanggaan warga masyarakatnya sendiri sekaligus menjadikan kebanggan Warga Kota Banda Aceh yang dahulunya disebut Kuta Raja. Penyebutan Merduati berawal dari sebuah jalan yang selalu dilalui oleh 2 (dua) orang permaisuri dari daerah persinggahannya (Peulanggahan) berjalan menuju tempat pemandian para permaisuri dan raja yang berada di Pinto Khop. Pada saat itu semua warga yang melihatnya terkagum-kagum oleh karena begitu merdunya antara dua hati permaisuri yang senantiasa berjalan berdampingan dengan mesranya. Konon pada saat itulah penyebutan Merduati berawal dari kata
Merdu-Dua-Hate dan sampai saat ini terpatri jalan tersebut adalah Jalan Merduati yang kini telah dirubah menjadi jalan
Tentara Pelajar. Oleh karena jalan tersebut berada dalam Perkampungan Masyarakat maka perkampungan masyarakatpun telah terpatri nama Perkampungan Merduati